Rabu, 17 November 2010

Do'a yang dikabulkan Allah

Do'a seorang muslim akan terkabul hanya bila sudah berusaha. Cara berusaha yang benar menurut Islam adalah tawakal. 0rang tawakal adalah orang yang berusaha lalu diikhlaskan pada Allah untuk hasilnya. Ikhlas adalah memurnikan tujuan perbuatan hanya pada Allah. Setiap kali berniat akan melakukan sesuatu dengan mengucap hanya karena Allah atau Lilahita'ala. Dan saat akan melakukan perbuatan diawali mengucap dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atau Bismillahirrohmanirrohim


Do'a yang dikabulkan Allah adalah do'a seorang muslim beriman yang telah melakukan perintah Allah. Menjalankan perintah Allah dimulai dari memperbaiki ibadah shalat dan membagikan rejeki kepada orang lain yang membutuhkan (sebaiknya didahulukan pada kerabat, sahabat, tetangga, baru orang yang tidak begitu dikenal tapi mau berusaha, bukan pengemis). Selanjutnya bisa memperbaiki ibadah yang lain, selain menjalankan yang wajib juga menambahkan yang sunnah.

Do'a seorang muslim akan dikabulkan Allah jika tidak menginginkan hal yang mengandung perbuatan dosa juga tidak dalam kondisi memutuskan silaturahmi. Hubungan silaturahmi adalah hubungan kekerabatan karena hubungan garis keturunan dan perkawinan. Jadi cobalah sambunglah kembali hubungan kekerabatan yang terputus, walau dikasari setidaknya sudah berusaha.

Do'a seorang muslim akan akan dikabulkan Allah bila membantu muslim yang sedang kesusahan. Karena membantu sesama muslim juga akan memudahkan urusan kita di dunia dan akherat.

Do'a seorang muslim akan dikabulkan Allah bila kita berprasangka baik pada Allah, meyakini bahwa Allah akan mengabulkan do'a kita setelah kita berusaha, beriman, menjalankan perintah Allah.

Berdo'alah dengan lembut, dan suara direndahkan. Jangan berdo'a dengan menghadap ke langit. Jangan berdo'a dengan kalimat yang menyatakan "bila Engkau berkenan", maksudnya adalah jangan memohon dengan keraguan Allah tidak akan mengabulkan do'a kita.

Sesungguhnya semua do'a seorang muslim yang sudah melakukan usaha bekerja dan berdo'a dengan sebaik-baiknya sesuai ajaran Islam akan dikabulkan Allah. Ada kemungkinan dikabulkan dengan cara langsung diberikan seperti harapan kita, atau ditunda, atau juga diganti dengan yang  lebih baik, bisa juga diberikan saat kita di akhirat. Jadi teruslah berdo'a, dan jiwa kita akan tenteram karena Allah selalu bersama kita.

Dari Anas bin Malik r.a.
عَنْ أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْقِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ أَوْ أُطْلِقُهَا وَأَتَوَكَّلُ قَالَ اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ (رواه الترمذي)
Ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW. ‘Wahai Rasulullah SAW, aku ikat kendaraanku lalu aku bertawakal, atau aku lepas ia dan aku bertawakal?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ikatlah kendaraanmu lalu bertawakallah.” (HR. Tirmidzi)

Allah berfirman
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ  أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ  فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُون
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al Baqarah[2] : 186)

Allah berfirman
  الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah[2] : 3)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ
"Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal." Para sahabat lantas mengatakan, "Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a." Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata," Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do'a-do'a kalian"." (HR. Ahmad)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
نْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
"Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya." (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
"Allah 'azza wajalla berfirman: "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, Aku akan bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku"."(HR. Muslim)

Allah berfirman

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً  إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ 
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al A'raf[7] : 55)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا وَلَكِنْ تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا

 "Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat." (HR. Bukhari)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ رَفْعِهِمْ أَبْصَارَهُمْ عِنْدَ الدُّعَاءِ فِي الصَّلَاةِ إِلَى السَّمَاءِ أَوْ لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُمْ 
 "Hendaklah suatu kaum menghentikan untuk mengangkat pandangan mereka ke langit ketika berdoa dalam shalat atau (kalau tidak), niscaya pandangan mereka akan dicabut (dibutakan)." (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda
 إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمْ فِي الدُّعَاءِ وَلَا يَقُلْ اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي فَإِنَّ اللَّهَ لَا مُسْتَكْرِهَ لَهُ
 "Jika salah seorang dari kalian berdoa hendaklah benar-benar mantap dalam mengharap, dan janganlah mengatakan; 'ALLAHUMMA IN SYI'TA FA'THINI (Ya Allah jika Engkau menghendaki maka berikanlah untukku), karena sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak ada yang bisa memaksa." (HR. Muslim)

Allah berfirman
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ  إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ  وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. " (QS. At Taubah[9] : 103)

Ka'bah

Bentuk kubuslah yang membuat ia bernama Ka'bah. Allah, sebagaimana termaktub dalam QS Al Maidah ayat 97, menjadikannya rumah suci pusat (peribadatan dan urusan dunia) manusia.

Sejarawan, termasuk Dr. Muhammad Ilyas Abdul Ghani, menyatakan Ka'bah dibangun hingga 12 kali. Tarikh populer menyebutkan rumah suci ini pertama kali didirikan oleh malaikat. Baru kemudian oleh Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim AS, kemudian oleh bangsa Quraisy pada masa jahiliyah - dan Muhammad turut andil membangunnya saat berumur 25 tahun.



Pembangunan terakhir adalah oleh Ibnu Zubair. Namun rekonstruksi terus terjadi, antara lain pada era pemerintahan Abdul Malik Marwan pada 74 Hijriyah (693 M). Rekosntruksi juga dilakukan pada masa Sultan Murad Khan pada 1039 Hijriyah setelah sebagian bangunan rusak akibat banjir.

Rumah suci inilah pusat thawaf jemaah haji dan umrah. Pada salah satu sudutnya, terdapat Hajar Aswad, batu hitam yang Rasulullah SAW pun selalu menyempatkan diri menyentuh dan menciumnya. Hajar Aswad, berdasarkan sabda Rasulullah, diturunkan dari surga dengan warna yang lebih putih daripada susu. Dosa-dosa keturunan Adam membuatnya menjadi hitam.

Muhammad berperan besar saat pembangunan oleh bangsa Quraisy di era jahiliyah. Saat itu, para kabilah berebut hak untuk meletakkan Hajar Aswad, Perselisihan terjadi sehingga pembangunan terhenti selama 4-5 hari. Kemudian diputuskan orang pertama yang memasuki tempat mereka berdialoglah yang akan meletakkan Hajar Aswad. Ternyata orang ini adalah Muhammad. "Ini adalah Al-Amin, kami ridha dengan Muhammad" kata mereka.

Lalu Muhammad menghamparkan sehelai kain dan meletakkan batu itu di atasnya, serta meminta setiap kabilah memegang ujung kain. Dan, serentak, mereka mengangkat Hajar Aswad dan menempatkannya di dekat sudut Ka'bah. Kemudian Muhammad meletakkan pada tempatnya.

Pada era Ibnu Zubair, Ka'bah dibangun seperti pada masa Nabi Ismail AS. Bangunan lebih panjang dan meliputi area yang saat ini disebut Hijr Ismail. Ibnu Zubair juga membuat dua pintu dan merendahkannya sehingga orang dapat dengan mudah masuk. Ia mendasarkan perbuatannya pada hadits yang menyatakan kaum Quraisy sengaja meninggikan pintu Ka'bah karena hendak membatasi orang-orang yang bisa masuk hanya orang-orang tertentu.

Hijr Ismail sebenarnya adalah bagian dari Ka'bah. Diriwayatkan dari Abdul Hamid bin Jubair dari bibinya Syafiyyah binti Syaibah,"Aisyah berkata kepada Rasulullah SAW,'Wahai Rasulullah, bolehkah aku masuk ke Baitullah?', Beliau bersabda,'Masuklah ke dalam Hijr Ismail, karena ia masih bagian dari Baitullah'."

Khalifah Abdul Malik Marwan kemudian menjadikan Ka'bah kembali berbentuk kubus. Ia kemudian menyesal setelah tahu hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah RA tersebut, namun bentuk Ka'bah tak pernah lagi diubah. Hijr Ismail kini ditandai dengan dinding rendah melingkar di luar dinding Ka'bah.

Kendati tak mengubah bentuk, rekonstruksi Ka'bah pada era modern terjadi pada 1996 Masehi. Langkah terakhir ini mengganti bahan-bahan kayu pada pilar dalam dan atap Ka'bah. Pelaksana perbaikan ini adalah kelompok usaha Bin Ladin


Sumber : Haji Indonesia, Republika

Ada apa di dalam Ka'bah?

Pada masa Jahiliyah, bangunan ini sesak oleh berhala. Namun sekarang, rumah suci ini boleh dibilang kosong, dan umat Islam dapat sholat di setiap pojok di dalamnya. Keistimewaan berada di dalam ka'bah adalah dapat sholat menghadap ke arah mana saja.

Perlu tangga untuk mencapai pintu Ka'bah karena lantai dalam Ka'bah 2,2 meter lebih tinggi dari lintasan tha'waf. Di dalam ka'bah sulit melihat detail ruangan karena suasana yang remang-remang. Namun, jari-jari akan merasakan dinding yang halus terbuat dari marmer, demikian juga lantainya. Kilau dinding lebih terang pada bagian tengah, sementara pada setiap pojok dan tepiannya tampak lebih gelap. Di bagian atas ruangan tampak tergantung sejumlah benda seperti lampu. Di salah satu sudut, sebelah kanan pintu, terdapat terdapat tonjolan dinding berpintu, tangga menuju atap.

Tiga tiang menjadi penopang atap. Sebagaimana pintu, semua berlapiskas emas. Emas ini adalah hasil peleburan 36 ribu dinar pada masa pemerintahan Al Walid bin Abdul Malik. Gubernur Makkah saat itu, Khalid Qasari, menjadikan emas itu pelapis tiang, sudut bagian dalam Ka'bah, dan Mizab (pancuran Ka'bah)

Sumber : Haji Indonesia, Republika

Neraka : api besar menyala-nyala yang sangat panas

Neraka adalah api besar menyala-nyala, sangat panas dan bergolak. Bunga api neraka adalah sebesar dan setinggi istana. Neraka juga menggelegak, suaranya sangat mengerikan. Bahan bakar neraka adalah batu dan manusia. Penjaga neraka adalah malaikat yang bersikap kasar, keras dan patuh pada Allah.



Neraka adalah tempat bagi manusia dan jin yang mempunyai hati tapi tidak mau memahami Al Qur'an, punya mata tapi tidak mau melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, punya telinga tapi tidak mau mendengarkan ayat Al Qur'an. Baik laki-laki maupun perempuan, mereka yang yang kafir dan munafik adalah penghuni neraka. 0rang munafik tempatnya adalah neraka paling dasar.

Penghuni neraka memasuki neraka dengan cara diseret di atas mukanya, lalu dilempar ke dalam neraka. Penghuni neraka dibakar mukanya, di dalam neraka mereka dalam keadaan cacat. Penghuni neraka diberi minum seperti besi mendidih yang menghanguskan muka mereka. Emas dan perak yang mereka miliki di dunia (tanpa dizakatkan) akan di panaskan dan ditempel di dahi, lambung dan punggung penghuni neraka.


Allah berfirman
الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى
"(Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka)." (QS. Al A'laa[87] : 12)

Allah berfirman
وَمَن لَّمْ يُؤْمِن بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا
"Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala." (QS. Al Fath[48] : 13)

Allah berfirman

وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ ﴿١۰﴾ نَارٌ حَامِيَةٌ ﴿١١﴾وَ
"Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas." (Al Qaari'ah[101] : 10)


Allah berfirman 
كَلَّا  إِنَّهَا لَظَى

"Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak," (QS. Al Ma'aarij[70] :15)

Allah berfirman
إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ
"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana." (QS. Al Mursalat[77] : 32)

Allah berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At Tahriim[66] : 6)

Allah berfirman
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ  لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا  أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ  أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al A'raf[7] :179)

Allah berfirman
وَعَدَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا  هِيَ حَسْبُهُمْ  وَلَعَنَهُمُ اللَّهُ  وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
"Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (QS. At Taubah[9] : 68)

Allah berfirman
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka." (QS. An Nisaa[4] : 145)

Allah berfirman
يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ
"(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka!". " (QS. Al-Qamar[54] : 48)

Allah berfirman
تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ
"Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat." (QS. Al Mu'minun[23] : 104) 

Allah berfirman
وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ  فَمَن شَاءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاءَ فَلْيَكْفُرْ  إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا  وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ  بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al Kahfi[18] : 29)


Allah berfirman
يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ  هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ
"pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu"." (QS. At Taubah[9] : 35)