أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَتِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ، وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنَ الشَّهْرِ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ "
“Bahwasanya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan puasa ‘Aasyuuraa’, puasa sembilan hari awal bulan Dzulhijjah, dan puasa tiga hari dalam setiap bulan : hari Senin pada awal bulan dan dua Kamis”.Hadits ini lemah, karena terdapat idlthiraab dalam sanad dan matannya yang berporos pada Hunaidah bin Khaalid.