Rabu, 29 Juni 2011

Isra' Mi'raj

Isra' Mi'raj adalah dua peristiwa yang menjadi satu kesatuan. Isra' adalah peristiwa yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia, sedangkan Mi'raj berkaitan hubungan manusia dengan Allah.

Untuk peristiwa Isra' diceritakan pada suatu malam Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ditemui malaikat jibril. Malaikat jibril membelah dada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mencuci segumpal daging di dalamnya dengan air zam-zam. Kemudian di dalam dada tersebut dimasukkan hikmah dan keimanan lalu ditutup kembali.

Setelah itu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menaiki buraq, yang berwarna putih, bertelinga panjang, lebih kecil daripada kuda dan lebih besar daripada keledai. Saat menaiki buraq, malaikat jibril berada di sebelah kanan dan malaikat mikail di sebelah kiri. Perjalanan ini singgah di beberapa tempat yaitu di Madinah (tempat beliau akan hijrah), pohon Madyan (tempat Nabi Musa 'alaihi sallam istirahat saat dikejar Fir'aun), gunung Sinai (tempat Nabi Musa 'alaihi sallam bicara pada Allah), Bait Lahm (tempat Nabi Isa 'alaihi sallam dilahirkan).

Setelah itu banyak pemandangan yang dilihat oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Semua pemandangan itu adalah hikmah dari kehidupan di dunia. Akhirnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sampai di Baitul Maqdis (Masjidil Aqso). Tiba-tiba di sana berkumpul banyak Nabi, lalu mereka shalat berjama'ah, dimana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi imam.

Selesai shalat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam minum susu (dari tawaran antara susu dan khamr). Lalu melakukan perjalanan ke langit yang disebut Mi'raj.

Perjalanan menuju Mi'raj melewati 7 langit. Di langit pertama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bertemu Nabi Adam 'alaihi sallam, langit kedua bertemu Nabi Isa 'alaihi sallam dan Nabi Yahya 'alaihi sallam, langit ketiga bertemu Nabi Yusuf 'alaihi sallam, langit ke empat bertemu Nabi Idris 'alaihi sallam, langit kelima bertemu Nabi Harun 'alaihi sallam, langit ke enam bertemu Nabi Musa 'alaihi sallam, langit ke tujuh bertemu Nabi Ibrahim 'alaihi sallam.

Perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan seorang diri. Oleh Allah, manusia diperintah untuk shalat 50 kali. Lalu Nabi Muhammad turun beberapa kali ke langit ke enam bertemu nabi Musa 'alaihi sallam yang menyarankan mohon keringanan. Akhirnya oleh Allah manusia diperintahkan untuk melakukan shalat 5 waktu dalam sehari.


Allah berfirman
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ 
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al Israa [17] : 1)


Allah berfirman
وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ ﴿١٣﴾ عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ ﴿١٤﴾ عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ ﴿١٥﴾ إِذْ يَغْشَى ٱلسِّدْرَةَ مَا يَغْشَىٰ ﴿١٦﴾ مَا زَاغَ ٱلْبَصَرُ وَمَا طَغَىٰ ﴿١٧﴾ لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِ ٱلْكُبْرَىٰٓ ﴿١٨﴾ أَ

Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm [53] : 13 - 18)