Minggu, 15 Januari 2012

Bangga sebagai muslim

Sumber : Republika Online

Kita hidup pada zaman ketika Islam tidak dalam masa keemasannya atau katakanlah kita hidup pada masa 'kekalahan' dari sisi materi dan ilmu pengetahuan dibanding agama lain. Ada teori sosial berlaku pada semua zaman, yakni yang kalah cenderung mencontoh kepada yang menang.
Tanpa ada tambahan tuduhan pun, bangsa yang bermental kalah atau merasa hina di hadapan pemenang, maka ia sudah menghakimi dirinya sendiri dengan sederet tuduhan negatif.

Eropa dan Amerika yang menjadi negara adikuasa saat ini berkiblat pada sistem hidup materialisme kapitalis, maka bangsa-bangsa kalah dengan serta-merta mencontoh gaya hidup pemenang. Namun, seiring dengan peredaran zaman suatu hari nanti, teori kebenaran akan terbukti bahwa yang benar akan muncul dan gemilang, sementara yang batil akan hancur dan terlempar dari roda zaman.

Ketika menerima kunci Baitul Maqdis, Umar bin Khattab, sang pemimpin dua pertiga dunia ini, pernah berkata, "Kami adalah kaum yang telah dimuliakan Allah dengan al-Islam, jika kami menghendaki kemuliaan dari selain Islam maka Allah akan hinakan kami."

Ungkapan seorang amirulmukminin ini tentu berdasarkan pemahaman dan kesadaran yang benar terhadap Islam. Lebih dari itu, beliau sudah merasakan betul keunggulan sistem hidup Islam yang diterapkannya itu. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya, agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam." (QS Ali Imran [3]: 19).

Untuk mengembalikan kebanggaan umat Islam terhadap Islamnya, ada sebuah ungkapan bijak yang patut direnungkan, "Jangan perlihatkan keindahan alam pada orang buta, jangan perdengarkan mutiara-mutiara nasihat pada orang tuli. Sembuhkan mata dan telinga mereka, maka mereka akan merasakan keindahan Islam dengan matanya dan keistimewaan pesan Islam dengan telinganya."

Karena, bukan mata ini yang buta, tetapi mata yang dalam hati itulah yang buta. Caranya adalah dengan membacakan ayat-ayat Allah di telinga umat Islam dan memperlihatkan kebesaran ayat-ayat Allah di matanya, berdakwahlah dengan mengajak umat ini kepada Allah tiada henti, hal-hal itulah yang akan membuka mata hati umat ini.

2 komentar:

R10 mengatakan...

betul mbak sebagai muslim kita musti bangga, bukan kita yg harus ikut "budaya lain", tapi merekalah yg harus ikut agama kita (Islam)

NF mengatakan...

Subhanallah, nice post.. kuncinya adalah tetap menyampaikan tapi tidak memaksa karena hanya Allah yang dapat memberikan hidayah.. Salam :)