Sabtu, 02 Juli 2011

Ucapan hari Raya Islam

Para sahabat Nabi bila bertemu saat hari raya akan mengucapkan "Taqobalallahu minna wa minkum", yang artinya "Semoga Allah menerima amalan kami dan kamu". Sedangkan kalimat "minal aidin wal faizin" tidak ada di kamus bahasa Arab kecuali kata perkata, kalimat ini hanya dipahami oleh orang Indonesia sebagai ucapan lebaran, yang arti sebenarnya adalah "termasuk orang yang kembali dan menang".

Bila ingin menggunakan frasa "minal aidin wal faizin", kita bisa gunakan kalimat lengkap "taqobbalallahu minna wa minkum wa ja'alanallahu minal aidin wal faizin" yang artinya "semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat) kemenangan". Atau juga kalimat "taqobbalallahu minna wa minkum siyamana wa siyakum" yang artinya "semoga Allah menerima (amalan-amalan) yang telah aku dan kalian lakukan, puasaku dan puasamu".

Sebetulnya lebih baik lagi kalau ucapan permintaan maaf dilakukan menjelang awal Ramadhan, karena bisa menjalankan ibadah dengan hati bersih, Dan hari Idul Fitri menjadi hari kemenangan karena telah beribadah puasa dan meperbanyak amalan lainnya selama sebulan di bulan Ramadhan, Jadi setelah mengucapkan "Taqobbalallahu minna wa minkum" dibalas dengan "taqabbal yaa kariim", yang artinya "terimalah ya Allah".

Bila ada kebiasaan mohon maaf saat lebaran juga tidak ada salahnya, karena saling memaafkan itu baik. Hanya saja ternyata kita perlu mengetahui bahwa saling mendo'akan agar amalan diterima oleh Allah SWT saat hari Idul Fitri lebih baik lagi, setelah saat menjelang Ramadhan sudah saling meminta maaf, dan selama bulan Ramadhan berjuang melawan hawa nafsu dan memperbanyak amal ibadah.


عن أبي هريرة  أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له : يارسول الله ما كنت تصنع هذ فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين  قال الأعظمي : إسناده جيد
Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?” Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.
Hadits ini dishahihkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/114, 406, 407, 3/295), juga oleh Adz Dzahabi dalam Al Madzhab (4/1682), dihasankan oleh Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (8/142), juga oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Al Qaulul Badi‘ (212), juga oleh Al Albani di Shahih At Targhib (1679).

2 komentar:

I-one mengatakan...
wah,baru tahu nih... moga kita dijauhkan dari bi'ah
cikalananda mengatakan...
Nice artikel...

2 komentar:

170p3'x mengatakan...

wah kok ak baru tahu ya, Tapi aku lebih suka pake bahasa sendiri yang ak pahami, lebih ngena di hati dan ALLAH maha tahu semua bahasa. he he.. nice article

cikalananda mengatakan...

Tlng Linkback saya ya... Thanks be4.. krn saya baru dapat beli kontrakan baru nieh..