Senin, 25 Juli 2011

Tradisi Ruwahan

Dari harian Republika, Selasa 26 Juli 2011 halaman 12

Ruwahan dari sudut pandang akidah tentu tidak sama dengan ruwahan dari sudut pandang budaya/tradisi. Begitu juga dengan ziarah kubur dari sudut pandang budaya atau sudut akidah. Bulan Ruwah yang bertepatan dengan bulan Sya'ban tidak identik dengan aktivitas ruwahan jika dilihat dari sudut pandang akidah. Misalnya, ziarah kubur, menurut tradisi masyarakat, pada bulan Ruwah ini arwah yang meninggal akan mengunjungi keluarga mereka yang masih hidup, karenanya hendaknya keluarga ini mengunjungi kuburan mereka. Keyakinan tersebut tidak ada kaitannya dengan Sya'ban yang diyakini masyarakat Arab jahiliah, apalagi dengan bulan Sya'ban yang menurut akidah Islam.

Dari sudut pandang akidah Islam, ibadah apapun yang dilakukan seorang hamba di bulan Sya'ban, jika tidak didasari perintah yang shahih dari Allah dan rasulnya maka akan tertolak dan sia-sia. "Barangsiapa yang mengada-ada sesuatu yang baru dalam perkara kami dan itu tidak pernah ada dalam ajaran kami maka perkara itu tertolak." (Muttafaq 'alaihi). Wallahu a'lam bish shawab.

Tidak ada komentar: