Gambaran setelah hari kiamat
Setelah Malaikat Israfil meniup sangkakala (bentuknya seperti tanduk besar) yang memekakkan telinga, seluruh makhluk mati kecuali Izrail dan beberapa malaikat yang lain. Setelah itu, Izrail pun mencabut nyawa malaikat yang tersisa dan akhirnya nyawanya sendiri. Setelah semua makhluk mati, (disebutkan di Al Qur'an surat Al Mukmin[40] ayat 16) Allah berfirman yang artinya kira-kira "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
Setelah 40 tahun, Malaikat Israfil dihidupkan, kemudian meniup sangkakala yang kedua kalinya, lalu seluruh makhluk hidup dibangkitkan lagi di atas dataran putih, berupa padang Mahsyar (umpama padang Arafah) yang rata tidak berbukit atau bulat seperti bumi. Manusia yang berasal dari benih anak Adam akan dibangkitkan. Semua manusia dan jin dibangkitkan dalam keadaan telanjang dan hina. Mereka tidak ada rasa malu karena saat itu hati mereka sangat takut dan cemas tentang nasib mereka, masa depan yang akan dihadapi. Lalu datanglah api yang berterbangan dengan bunyi seperti guruh yang menghalau manusia, jin dan binatang ke tempat pertemuan yang besar. Bergeraklah mereka menggunakan tunggangan (bagi yang banyak amal), berjalan kaki (bagi yang kurang amalan) dan berjalan dengan muka (bagi yang banyak dosa). Saat itu, ibu akan melupakan anak, suami akan melupakan isteri, setiap manusia sibuk memikirkan nasib mereka masing-masing. Setelah semua makhluk dikumpulkan, matahari dan bulan dihapuskan cahayanya, lalu mereka tinggal dalam kegelapan tanpa cahaya. Tejadilah huru-hara yang amat dahsyat. Tiba-tiba langit yang tebal pecah dengan bunyi yang dahsyat, lalu turunlah malaikat sambil bertasbih kepada Allah SWT. Seluruh makhluk terkejut melihat ukuran malaikat yang besar dan suaranya yang menakutkan. Kemudian matahari muncul lagi dengan panas yang berlipat-lipat. Hingga dirasakan seakan-akan matahari berada sejengkal dari atas kepala mereka. Lalu manusia kepanasan dan bermandikan peluh sehingga peluh mereka menjadi lautan. Timbul atau tenggelamnya manusia bergantung pada amalan masing-masing. Keadaan seperti ini berlanjut hingga 1000 tahun. Terdapat satu telaga kepunyaan Nabi Muhammad SAW bernama Al-Kautsar berisi air yang hanya dapat diminum oleh orang mukmin. 0rang bukan mukmin akan dihalau oleh malaikat yang menjaganya. Jika diminum airnya tidak akan haus selama-lamanya. Kolam ini berbentuk segi empat tepat sebesar satu bulan perjalanan. Bau air kolam ini lebih harum dari kasturi, warnanya lebih putih dari susu dan rasanya lebih sejuk dari embun. Sungai ini mengalir dari surga. Karena menunggu sangat lama di padang mahsyar, semua manusia tidak tahu berbuat apa melainkan mereka yang beriman, kemudian mereka terdengar suara "pergilah berjumpa dengan para Nabi". Maka mereka pun pergi mencari para Nabi. Pertama kali sekelompok manusia ini berjumpa dengan Nabi Adam tetapi usaha mereka gagal karena Nabi Adam a.s menyatakan beliau pernah melakukan kesalahan dengan Allah SWT. Maka sekelompok manusia itu kemudiannya berjumpa Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s. (semuanya memberikan jawaban seperti Nabi Adam a.s.) dan akhirnya mereka berjumpa Rasullullah SAW. Jarak waktu antara satu nabi dengan yang lain adalah 1000 tahun perjalanan. Lalu berdoalah Nabi Muhammad SAW ke hadirat Allah SWT. Lalu do'a Nabi SAW dikabulkan oleh Allah. Setelah itu, terdengar bunyi pukulan gendang yang sangat kuat hingga menakutkan hati semua makhluk. Lalu langit terbelah, turunlah 'arsy Tuhan yang dipikul oleh 8 orang malaikat yang sangat besar (besarnya sejarak perjalanan 20 ribu tahun) sambil bertasbih dengan suara yang amat kuat sehingga 'Arsy itu tiba dibumi. 'Arsy itu berbentuk kubah yang mempunyai 4 batang tiang yang selalu dipikul oleh 4 orang malaikat yang besar dan gagah. Bila disederhanakan diibaratkan istana yang mempunyai seribu ruangan yang menempatkan jutaan malaikat di dalamnya. Dikelilingi embun yang memantulkan cahayanya yang sangat kuat. Kursi yaitu yang terletak di hadapan Arasy yang dipikul oleh 4 orang malaikat yang sangat besar. Ukuran kursi lebih kecil dari 'Arsy umpama cincin ditengah padang. Bila disederhanakan ibarat singgasana yang terletak dihadapan istana. Seluruh makhluk pun menundukkan kepala karena takut. Lalu dimulai timbangan untuk perhitungan amal. Ketika itu kitab amalan masing-masing beterbangan turun dari bawah Arsy menuju ke leher pemiliknya tanpa kesalahan, lalu dipanggil satu demi satu untuk dihisab. Kitab amalan ini telah ditulis oleh malaikat Hafazhah / Raqib & 'Atid / Kiraman Katibin. Manusia berbaris dalam saf mengikut Nabi dan pemimpin masing- masing. Orang kafir dan munafik berbaris bersama pemimpin mereka yang dzalim. Setiap pengikut ada tanda mereka tersendiri untuk dibedakan. Umat yang pertama kali dihisab adalah umat Nabi Muhammad SAW, dan amalan yang pertama kali dihisab adalah sholat. Sedangkan hukum yang pertama kali diputuskan adalah perkara pertumpahan darah. Apabila telah tiba giliran seseorang hendak dihisab amalannya, malaikat akan mencabut kitab mereka lalu diserahkan, lalu pemiliknya mengambil dengan tangan kanan bagi orang mukmin dan dengan tangan kiri jika orang bukan mukmin. Semua makhluk akan dihisab amalan mereka menggunakan satu Neraca Timbangan. Ukurannya amat besar, mempunyai satu tiang yang mempunyai 2 cabang yang ada daunnya. Daun yang bercahaya untuk menimbang pahala dan yang gelap untuk menimbang dosa. Acara ini disaksikan oleh Nabi Muhammad SAW dan para imam 4 mazhab untuk menyaksikan pengikut masing-masing dihisab. Perkara pertama yang diminta ialah Islam. Jika dia bukan Islam, maka seluruh amalan baiknya tidak ditimbang bahkan amalan buruk tetap akan ditimbang. Saat dihisab, mulut manusia akan dipateri, tangan akan berkata- kata, kaki akan menjadi saksi. Semua akan diadili oleh Allah yang Maha Bijaksana. Setelah amalan ditimbang, mahkamah Mahsyar dibuka kepada orang banyak untuk menuntut hak masing-masing dari makhluk yang sedang bicara sehingga seluruh makhluk jadi puas dan dibolehkan menyeberangi Siratul Mustaqin. Siratul Mustaqim ialah jembatan yang terbentang dibawahnya neraka. Lebar jembatan ini adalah seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh dan lebih tajam dari mata pedang. Bagi orang mukmin jembatan ini akan dilebarkan dan dimudahkan menyeberanginya. Syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat : 1. Meringankan penderitaan makhluk di Padang Mahsyar dengan mempercepatkan hisab. 2. Memasukkan manusia ke dalam syurga tanpa hisab. 3. Mengeluarkan manusia yang mempunyai iman sebesar zarah dari neraka. (Semua syafaat ini adalah atas izin Allah SWT.) Para nabi dan rasul serta golongan lain juga diberikan izin oleh Tuhan untuk memberi syafaat kepada para pengikut mereka. Mereka ini berjumlah 70 000. Setiap seorang dari mereka akan mensyafaatkan 70 000 orang yang lain. Setelah selesai dihisab, manusia akan berjalan menuju surga melintasi Siratul Mustaqim. Fudhail bin Iyadh berkata perjalanan di Siratul Mustaqim memakan waktu 15000 tahun. 5000 tahun menaik, 5000 tahun mendatar dan 5000 tahun menurun. Ada makhluk yang dapat melewatinya seperti kilat, seperti angin, menunggang binatang korban dan berjalan kaki. Ada yang tidak dapat melewatinya karena api neraka selalu menarik kaki mereka, lalu mereka jatuh ke dalamnya. Para malaikat berdiri di kanan dan kiri jembatan mengawasi setiap makhluk yang lewat. Setiap 1000 orang yang melewatinya, hanya 1 yang berhasil mencapai akhir jembatan, 999 orang akan terjatuh ke dalam neraka.
Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama : ① Sedekah/amal jariahnya. ② Doa anak-anaknya yang sholeh. ③ Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain. Jika sekiranya kalian ingin mengumpulkan bekal untuk akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada sahabat-sahabat yang lain, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: ❝ Sampaikanlah pesanku walaupun satu ayat. ❞ Rujukan: Kitab Aqidatun Najin karangan Syeikh Zainal Abidin Muhammad Al- Fathani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar